Rabu, 25 Mei 2011

IMAM AHMAD BIN HAMBAL


Penulis : Nura Fajria



Bismillahirrahmanirrahim

Salah satu dari keempat mazhab yang masyhur adalah mazhab Hambali yang dinisbahkan kepada Imam Ahmad bin Muhammad bin Hambal As-Syaibani r.a nasabnya bersambung sampai Rasulullah Saw. Lahir di Bagdad Iraq pada tahun 164 H.dan dikebumikan pada tahun 241H. kunniyahnya bernama Abu Abdullah, sedang laqabnya adalah Imam Ahlu sunnah wal jama’ah.

Mengembara mencari ilmu menyusuri negri Makkah, Madinah, Basrah, Rayyi, Syam, Yaman, Pada tahun 187 H. bertemu dengan Imam Syafi’i di Hijjaz, darinya banyak ilmu yang di peroleh, diantaranya fiqih, usul fiqih dan hadist, sedang di Basrah beliau mengambil hadist secara langsung kepada Sufyan bin ‘Aynah, sedang guru pertamanya dalam hadist adalah Hasyim bin Basyir bin Abi Khazim seorang ahli hadist terkemuka pada masanya, mempelajari fiqh mazhab Hanafi melalui Qodi Abu Yusuf. Guru- guru yang lain beliau adalah Ibrahim Ibn sa’ad, Jarir bin Abdul Hamid, Yahya bin Qatan, Ismail bin A’laih, Walid ibnu Muslim, Mu’tamar bin Sulaiman, Waqi’ ibnu Namir, Abdur Razaq dsb.

Sejak kecil perhatiannya kepada ilmu begitu besar sehingga tiada waktu tanpa belajar dan sibuk untuk mencari hadist sehingga beliau baru menikah setelah umur 40 tahun dan itupun untuk menghindari fitnah, jadi tidak diragukan lagi bahwa ilmu yang beliau punya begitu luas dan terpercaya kefalidannya, terbukti begitu banyak sumbangsih beliau untuk perkembangan keilmuan islam, penjagaan beliau terhadap kemurnian agama islam, dan pembukuan hadist. Karena pengembaraan yang begitu panjang, Imam Ahmad baru dapat mengajarkan hadits setela berumur 40 tahun, Abdullah bin Ahmad putra beliau menceritakkan bahwa ayahnya tidak akan berbicara kecuali yang tertera dalam kita-kitab, beliau mengajarkan hadist dengan membacakan kitabnya meskipun beliau sudah hafal di luar kepala untuk menghindari kesalahan dalam meriwayatkan hadist, dan juga tidak akan berfatwa kecuali atas permintaan yang mendesak, beliau menggunakan Al Quran, hadist Nabi Saw. dan astar sebagai rujukan.

Beliau tidak membukukan mazhabnya karena tidak suka menuliskan sesuatu yang berkenaan dengan pendapat dan fatwanya, tapi perhatian beliau terpusat penuh pada pembukuan Sunnah Nabi Saw. para muridnyalah seperti Al- Khuroqi yang menulis fatwa-fatwa beliau. Kehidupannya begitu sederhana dan zuhud, karakternya berwibawa, teguh pendirian dan penyabar, terlihat ketika masa khalifah Ma’mun beliau memilih dihukum dari pada mengakui Al Quran adalah makhluk. Beliau merupakan ulama yang memiliki wawasan luas, gagasan cerdas, namun tetap tawadu’. Imam Syafi’i berkata tentangnya : Ahmad adalah seorang murid yang ahli dalam ilmu hadist, fiqh, bahasa, dan Al Quran, orangnya sederhana, zuhud dan wara’.

Banyak orang yang menimba ilmu dari beliau, diantarnya Imam Bukhori, Imam Muslim, Abu Dawud, serta putra beliau sendiri yaitu Shaleh dan Abdullah. Tulisan beliau yang populer yang kini sampai pada kita adalah Al Musnad Ibnu Hambal merupakan salah satu kitab referensi dalam disiplin ilmu Hadist yang selalu dibutuhkan oleh umat islam. Kitab ini berisi 30 ribu hadist yang telah dipilih Imam Ahmad yang mana sebelumnya terdapat 750 ribu hadist, memuat tujuh ratus perawi dari golongan sahabat laki-laki dan sekitar seratus dari golongan perempuan. Penyebutan perawi disusun secara abjad seperti kamus dari yang berawala Alif sampai Ya. Derajat hadist dalam kitab Musnad (shohih, hasan, daif dll) masih bercampur. Metode penulisan seperti ini digunakan pada abad ke-3 Hijriyah, yaitu menuliskan hadist berdasarkan perawinya bukan berdasarkan tema sebagaimana yang digunakan dalam penulisan kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.

Sepeninggal beliau, putranya Abdullah dan sebagian muridnya
menambahkan beberapa hadist yang mereka dengar langsung dari beliau yang belum sempat tertulis. Syaih Ahmad Albana mensyarahkan kitab Musnad ini dan diberi nama Fathu Robbani, kemudian As-Sya’ati mensyarahkan lagi kitab ini menjadi kitab Bulughul Amani min Asraril Fathir Robbany. Syaih Ahmad Muhammad Syakir juga mensyarahkan kitab Musnad hingga menjadi 15 jilid.
Beberapa mahthuthot yang beliau tulis antara lain:
1. Al –Iman
2.Ast-Stalatsah lil Ahadist alllati rowaha imam Ahmad ‘an Nabi Muhammad Saw. fi manam
3.Jawab Imam Ahmad bin Hambal ‘an sual fi Khalqil Quran

Karangan – karangan Imam Ahmad:
1.As-sunnah
2.Al Wara’ wal Iman
3.Al Masail (jawaban beliau atas pertanyaan-pertanyaan muridnya)
4.Muhtasyar fi usuluddin
5.Fadhailsahabah
6.Al’ilal wa Ma’rifatu Arrrijal
7.Al Aqidah
8.Syair
9.Syair ‘an khudzu’ lillah
10.Syiir ‘an Maut wa Yaumil Qiyyamah
11.Kitab As-shalah
12.Az-zuhdu
13.As Sunnah Al-Kubro
14.Al Musnad

Beliau menikah pada usia 40 tahun dengan Abasyah binti Fadl dan dikaruniai seorang putra bernama Shaleh. karena istrinya meninggal, kemudian Imam Ahmad menyunting seorang wanita bernama Raihanah juga dikaruniai seorang putra bernama Abdullah. Setelah Raihanah meninggal, beliau menikah lagi kemudian mempunyai seorang putri bernama Zainab serta sikembar bernama Hasan dan Husain namun mereka meninggal beberapa menit setelah dilahirkan, kemudian istrinya hamil lagi dan melahirkan Muhammad. Anak bungsunya yang bernama Said lahir lima hari sebelum beliau meninggal.

Imam Ahmad wafat diusianya yang ke 77 pada malam Jumat bertepatan tanggal 12 Robiul Awal pada tahun 241H. dimakamkan di Bagdad, Iraq terdapat sekitar 800 ribu laki-laki dan 60 ribu perempuan pelawat jenazah. (semoga Allah Swt. melimpahkan rahmatNya kepada beliau. Amin)



Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates